MENDAKI GUNUNG TAMBORA
Tambora
adalah salah satu gunung yang cukup terkenal di kalangan para pendaki baik dari
Indonesia maupun dari manca negara. Puncak Tambora yang terletak 2850 mdpl
merupakan puncak tertinggi di Pulau Sumbawa.
Konon menurut cerita sejarah, Puncak Tambora dahulu
mempunyai ketinggian lebih dari 3000 mdpl, bahkan ada sebuah buku yang menulis
Tambora berketinggian sekitar 4000 m dpl. Letusan hebat yang terjadi tercatat
April 1815 (membawa korban jiwa terbesar) menyebabkan Puncak Tambora ‘hilang’
dan terbentuklah kawah yang sangat luas. Kawah Tambora inilah yang menjadi
keistimewaan dari Gunung Tambora.
Akses Pendakian Tambora
Pendakian
Gunung Tambora dimulai dari Desa Pancasila. Jalur ini merupakan jalur paling
umum dilewati oleh para pendaki. Desa Pancasila merupakan desa terakhir di kaki
Gunung Tambora yang dapat dicapai oleh angkutan sejenis bus. Untuk menuju ke
Desa Pancasila, kita dapat naik bus dari Dompu. Perjalanan ini memakan waktu
sekitar 5 jam.
Sepanjang perjalanan akan terlihat peternakan dan
padang rumput yang sangat luas dengan kerbau yang hidup secara liar. Kerbau
tersebut hidup dan berkembang biak secara alami tanpa perawatan khusus dari
pemilik lahan. Kondisi alam yang berupa padang rumput sangat mendukung
berkembangnya peternakan kerbau di daerah itu.Industri
lain yang berkembang di sana adalah industri kayu dan rotan. Juga banyak
terdapat perkebunan kopi, coklat dan jambu mete.
Mendaki Gunung Tambora
Dari Desa
Pancasila perjalanan dilanjutkan menuju Desa Tambora. Desa ini merupakan Desa
tertinggi yang berada di atas perkebunan kopi. Dari Desa Tambora terdapat jalur
pipa yg dibangun untuk memenuhi
kebutuhan air bersih
bagi penduduk sekitar desa itu. Jalur ini akan membawa pendaki menuju ke mata
air yang berada di Pos 1. Perjalanan menuju pos 1 ini memakan waktu kurang
lebih 2.5 jam. Di Pos 1 terdapat sumber air berupa sumur kecil yang
airnya mengalir deras , juga terdapat sebuah shelter yg bisa dipakai para
pendaki untuk beristirahat.
Perjalanan
kemudian dilanjutkan menuju Pos 2 dapat ditempuh dalam waktu 2,5 jam. Medannya
masih relatif landai dengan hutan tropis yang vegetasinya sangat rapat sehingga kita
jarang sekali bisa merasakan teriknya sinar matahari secara langsung. Di pos 2
terdapat sungai kecil yang airnya jernih dan mengalir terus sepanjang musim.
Berada di ketinggian 1300 mdpl, di pos 2 terdapat beberapa tempat datar yang
cukup untuk 4-5 tenda dan sebuah shelter beratap seng yang biasa dipakai
oleh para pemburu. Karena lembabnya kondisi di Pos 2 maka banyak kita temui
lintah/pacet. Sebaiknya para pendaki sedikit waspada akan keberadaaan hewan
itu.
Setelah Pos
2, perjalanan dilanjutkan menuju ke Pos 3. Jalur pendakian dari Pos 2 ke
Pos 3 banyak didominasi tanjakan yang cukup tajam dan terjal. Medannya
masih berupa hutan tropis dengan waktu tempuh sekitar 2 jam sampai Pos 3.
Sampai Pos 3 kita akan menemui vegetasi yang lebih terbuka dan mulai banyak
tumbuh pohon cemara gunung dan ilalang. Di Pos 3 ada sebuah shelter dari kayu
beratap seng yang kondisinya cukup bagus dan juga ada sumber air tetapi
lokasinya cukup jauh, untuk menemukan sumber air ini pendaki harus turun ke
kanan sekitar 15 menit untuk mencapai sumber air. Lokasinya cukup luas, dapat
untuk mendirikan 3 – 4 tenda.
Dari Pos 3
perjalanan dilanjutkan menuju Pos 4. Pos 4 yang berada di ketinggian 1850 mdpl
ini dapat ditempuh dalam waktu 2 jam dari Pos 3 dengan jalur tidak
terlalu menanjak. Tetapi kita harus berhati hati karena di sepanjang
perjalanan menuju Pos 4 banyak kita temui tumbuhan jelatang (jancukan/ api-api
/ rengas) yang terasa menyengat bisa kulit kita terkena daun/batangnya yg
berduri halus.1 jam dari
Pos 4 terdapat sumber air yang dinamai Sori Kalate, yang menurut bahasa
setempat mempunyai arti : air sungai berbatu. Memang sumber air tersebut berupa
genangan air di sungai yang kering dan kualitasnya kurang bagus. Sori Kalate
berada di ketinggian 2050 mdpl.
Kira-kira 15
menit dari Sori Kalate kita akan sampai di Pos 5 yang merupakan Pos terakhir
sebelum puncak. Vegetasinya didominasi oleh cemara gunung dan dari sini mulai
terlihat puncak Tambora dengan jelas. Untuk bisa mendapatkan pemandangan yang
lebih luas, kita bisa membuka tenda dan beristirahat di atas Pos 5 (kira-kira 1
jam dari Pos 5), ada tempat datar yang hanya cukup untuk mendirikan 2 tenda.
Dari tempat camp ini bisa terlihat puncak gunung Rinjani di kejauhan dan pendaki dapat
menikmati pemandangan sunset yang luar biasa indahnya.
Summit Attack
Dari tempat
camp terakhir dibutuhkan waktu 1,5 jam untuk dapat mencapai puncak Tambora.
Selepas batas vegetasi, jalursemakin menanjak, penuh pasir dan batu. Mendekati bibir kawah kita akan menemui
dataran yang sangat luas mirip padang pasir dengan butiran pasir yang halus
yang sangat menyiksa mata kita bila tidak kita lindungi. Oleh karena itu wajib
bagi pendaki yang akan mendaki
ke puncak Tambora
untuk memakai kacamata hitam. Selain melindungi dari terik matahari juga dari
pasir halus yang beterbangan tertiup angin. Selama perjalanan dari bibir kawah
ke puncak banyak ditemui bunga edelweis.
Puncak
Tambora 2850 mdpl, ditandai dengan pondasi beton dan tiang bendera. Dari puncak
kita bisa menyaksikan keindahan kawah Tambora yang membentang luas. Sungguh
merupakan pemandangan alam yang tidak ternilai harganya.
Pilihan lain yang memungkinkan adalah persiapan lebih optimal selama 3 hingga 4 malam dengan rincian adalah sebagai berikut:
Hari 1: Dusun Pancasila - Pos 2
Hari 2: Pos 2 - Pos 5
Hari 3 : Pos 5 - Puncak - Pos 2
Hari 4 : Pos 2 - Dusun Pancasila
Hari 1: Dusun Pancasila - Pos 2
Hari 2: Pos 2 - Pos 5
Hari 3 : Pos 5 - Puncak - Pos 2
Hari 4 : Pos 2 - Dusun Pancasila