Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

TRAIL RUN MAPATEKSI 2014




Mahasiswa Pecinta Alam Teknik Sipil (Mapateksi) Undip gelar lomba lari “Trail Run Mapateksi” di wanawisata hutan penggaron, kabupaten Semarang, Sabtu (11/10). Acara ini bekerjasama dengan pihak Perhutani yang dihadiri oleh ratusan peserta terdiri dari masyarakat umum, Mapala, komunitas lari dari dalam maupun luar kota Semarang.
 
Ketua Panitia, Fadhlul Rahman menyatakan, kegiatan ini merupakan wadah bagi pecinta lari yang unik. “kami memberikan sesuatu yang berbeda, biasanya berlari di jalanan , ini berlari menembus hutan” terangnya.
Lari dengan jarak 10 km ini diselingi dengan 4 water station di sepanjang jalur. diberikan pula penunjuk arah untuk menuntun peserta ke garis finish. Peserta tercepat adalah Heri asal Jogjakarta dengan catatan waktu 48 menit. Setelah  mencapai finish, acara juga dimeriahkan oleh panggung musik dan jutaan doorprize.
Ketua Mapateksi, Thias Ginanjar menambahkan, kegiatan ini merupakan kali pertama digelar oleh Mapateksi sebagai program kerja andalan dari kepengurusannya. “untuk kali pertama, Alhamdulillah kegiatan ini didukung berbagai pihak seperti Jurusan Teknik Sipil Undip, Perhutani, Dinas Pemuda Olahraga dan Parawisata Kabupaten Semarang serta berbagai sponsor” katanya.
Selain lari kegiatan ini juga sebagai bentuk peduli lingkungan karena setiap pelari akan menyumbangkan 1 bibit pohon untuk acara konservasi lingkungan dari Mapateksi selanjutnya. “sudah banyak Mapala yang menggelar fun hiking kita punya cara lain untuk mengajak anak muda mendekatkan diri ke alam yaitu dengan lari di hutan, apalagi dengan lari ini bisa menyumbang bibit pohon juga” katanya.
Ketua Jurusan Teknik Sipil Undip, Sumbogo Pranoto, sangat mendukung kegiatan yang memperhatikan kelestarian lingkungan dibalut dengan hobi anak muda seperti ini. “Mapateksi sebagai Mapala Teknik Sipil harus selalu melakukan hal positif bagi lingkungan karena sebagai engineer pun nanti kita dituntut untuk selalu memperhatikan green development”. Dia juga berpesan agar Mapateksi selalu menjadi pioneer Mapala yang mempunyai kepedulian tinggi terhadap lingkungan.Ir/Mteksi




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Donor Darah 2014



“Blood Donation for Our Nation”
Acara kegiatan Mapateksi tidak hanya terfokus pada pelestarian alam dan pelatihan skill kepecintaalaman, namun juga dalam bentuk pengabdian masyarakat. Salah satu kegiatan pengabdian masyarakat yang baru saja dilaksanakan adalah donor darah yang dilaksanakan pada 11 Juni 2014 yang bertempat di Aula Teknik Sipil Universitas Diponegoro. Adapun target jumlah kantong adalah sebanyak 80 kantong darah, dengan peserta donor darah yang terdaftar sebanyak 83 peserta, namun setelah melakukan cek kesehatan, hanya 52 peserta yang akhirnya dapat mendonorkan darah mereka.
Kegiatan donor darah ini telah dilakukan secara rutin sebagai bentuk kepedulian Mapateksi terhadap sesama. Peserta kegiatan pun berasal dari asal jurusan yang berbeda-beda, namun kegiatan ini lebih difokuskan kepada mahasiswa jurusan teknik sipil itu sendiri. Walaupun suasana kampus pada saat pelaksanaan acara tidak terlalu ramai, namun antusiasme peserta donor darah sangat tinggi, ini membuktikan bahwa sifat kepedulian para peserta donor darah sangatlah baik.
Dengan terlaksananya kegiatan donor darah yang mendapatkan respon positif dari para peserta ini, diharapkan kegiatan donor darah ini dapat terlaksana secara rutin dalam kesempatan berikutnya. 








  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

GREENGROVE 2014

GREENGROVE 2014

MAHASISWA Pecinta Alam Teknik Sipil (Mapateksi) Undip tanam ribuan mangrove di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Sabtu (7/6). Bersama beberapa anggota kelompok pecinta alam lain, mereka berangkat dari kampus di Tembalang sekitar pukul 07.00 WIB.

Ketua Panitia Dana Aswara mengungkapkan, puluhan peserta acara penanaman mangrove kemarin konsentrasi di tiga titik."Target kami yakni satu titik penyulaman dan dua titik penanaman. Titik penyulaman berada di area yang pernah kami datangi sebelumnya, yaitu sepanjang jalan depan gedung SDN Bedono 3. Di situ kami menanam 300 bibit," terangnya.Sementara dua titik penanaman yang menggunakan lokasi baru yakni di sepanjang jalan yang dialiri air laut dengan 2.100 bibit dan di sekitar rumah warga yang sering digenangi rob dengan 600 bibit.

Ketua Mapateksi, Thias Ginanjar, menambahkan, pihaknya sudah tiga kali menggelar kegiatan penanaman mangrove di desa tersebut. Tahun 2012, Mapateksi menanam mangrove sekitar 3.500 batang.Sementara tahun lalu, ada 2.600 batang yang ditanam. Bibit tanaman itu menurutnya berasal dari bantuan beberapa pihak seperti Perhutani dan Pemprov. Tak hanya menanam, menurut Thias, dia dan rekan-rekan juga terus memantau hasilnya."Untuk kegiatan yang pertama cukup berhasil, meski ada beberapa bibit yang mati. Sementara untuk tahap kedua, kami akui hasilnya kurang maksimal, karena pengaruh cuaca dan kualitas bibit yang kurang. Karena itu, kami bertekad di kegiatan ketiga ini harus lebih berhasil," katanya.

Ketua Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Undip, Ir Sumbogo Pranoto MT, saat melepas para peserta menegaskan, mahasiswa yang tergabung dalam kelompok pecinta alam harus memiliki orientasi yang jelas terhadap kelestarian lingkungan."Sejak didirikan 1977, Mapateksi selalu memiliki perhatian besar pada penurunan kondisi lingkungan, terutama yang menyangkut daerah pantai. Sebab, di jurusan juga ada mata kuliah yang membahas hal itu. Maka kegiatan penanaman mangrove seperti ini harus terus dijalankan," tegas pria yang juga ikut mendirikan Mapateksi.Dia berpesan, kegiatan yang bersifat petualangan seperti naik gunung atau jelajah hutan boleh saja. Tapi sebagai pecinta alam, tindakan nyata untuk menyikapi degradasi lingkungan harus lebih dominan.

Sumber: http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2014/06/07/204959/Mapateksi-Tanam-Ribuan-Mangrove

Beberapa Foto Hasil Kegiatan:












  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

BAKTI KAMPUS

Asri Kampusku Lestari Lingkunganku

Kecintaan Mahasiswa Pecinta Alama Teknik Sipil UNDIP (Mapateksi) kepada alam ditunjukan dengan berbagai kegiatan salah satunya kegiatan pelestarian lingkungan. Sebagai bentuk pengabdian Mapateksi terhadap kampus tercinta, Sabtu, 17 Mei 2014 Mapateksi mengadakan acara “Bakti Kampus” berupa pembuatan lubang biopori, komposting, dan pelabelan tanaman di lingkungan Teknik Sipil UNDIP. Acara ini diikuti oleh 87 peserta dari kalangan masyarakat teknik sipil.

Lubang resapan biopori adalah metode resapan air yang ditunjukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Peningkatan daya resap air pada tanah ini dilakukan dengan membuat lubang pada tanah dan menimbunnya dengan sampah organik untuk menghasilkan kompos. Sampah organik yang ditimbunkan pada lubang ini kemudian dapat menghidupi fauna tanah, yang seterusnya mampu menciptakan pori-pori dalam tanah. Pembuatan lubang biopori ini dilakukan dibeberapa titik di lingkungan kampus. Kegiatan selanjutnya berupa kegiatan pelabelan tanaman yang dilakukan untuk mengklasifikasikan tanaman-tanaman yang tumbuh di lingkungan kampus agar terlihat lebih rapi dan terawat.

Antusias peserta dalam kegiatan ini menunjukan bahwa kepedulian terhadap kelestarian lingkungan terutama di kampus adalah bagian terpenting agar terwujudnya aktivitas kampus yang nyaman. Wadah kegiatan yang berbau kelestarian lingkungan merupakan hal yang sangat dibutuhkan saat ini, mahasiswa sebagai motor penggerak masyarakat hendaknya dapat menjadi contoh dan bisa mensosisalisasikan pentingnya me14004274352066909819njaga kelestarian lingkungan agar terciptanya lingkungan yang lestari. (DS)

Salam Lestari!









  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS