Bertumpuk – tumpuk seperti ikan teri
Beriring-iring seperti semut api
Demi menunjukkan rasa cinta kepada alam
Tenda tersebar bagai jamur yang mekar
Di padang luas penuh dengan ilalang
Demi mewujudkan rasa syukur ciptaan tuhan
Oh………mapateksi
Hanya teknik sipil punya mapateksi
Kami cinta…….kami bangga……………..
Mapateksi…….
MARS MAPATEKSI
10.28 |
Comments 0
ORGANISASI PECINTA ALAM
05.39 |
MENGENAL ORGANISASI PECINTA ALAM DI
INDONESIA
PENDAHULUAN
Indonesia Negara yang berpenduduk sekitar 270 juta jiwa,
sebagian besar terdiri dari Generasi Muda. Generasi yang memiliki kehendak
untuk berkreasi, bergerak secara bebas menentukan sikapnya.
Di awal tahun 1970-an, ORBA mulai mencanangkan program
pembangunan melalui tahapan Repelita. ORBA mensyaratkan kestabilan nasional
sebagai faktor utama demi menunjang keberhasilan program pembangunannya.
Sehingga aktivitas-aktivitas politik praktis, terpaksa diredam. Para kawula muda tidak diperkenankan bergerak secara
radikal seperti unjuk rasa dan kampus yang awalnya merupakan motor penggerak
aspirasi orang muda menjadi sepi.
Akibatnya terjadi kekosongan kegiatan untuk menyalurkan
dinamika dalam kehidupan para generasi muda. Banyak yang melarikan diri pada
penyalahgunaan obat-obat terlarang. Dan tak sedikit yang menghibur diri dengan
hangar binger musik “cadas” di dischotique yang ada. Hal ini terjadi di
kota-kota besar di Indonesia
secara merata. Kesemuanya ini selalu dilandasi oleh rasa cinta terhadap ALLAH
SWT yang menciptakan alam semesta ini, serta rasa cinta antar sesama umat
manusia. Jangan heran jika kemandirian ini membuat mereka cenderung mengadakan
kegiatan demi memenuhi kepuasan diri sendiri.
Tetapi seiring dengan perkembangan jaman, pada lima
tahun terakhir ini OPA mulai membuka diri. Mereka tidak hanya mementingkan
pribadi masing-masing tetapi juga merancang berbagai kegiatan yang dapat
bermanfaat bagi diri sendri khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. Entah
itu lewat Bhakti Sosial, berbagai macam lomba sosial, maupun pendidikan
informal yang mereka laksanakan untuk kalangan terbatas. Bagaimanapun juga OPA
kini telah berkembang kearah Organisasi Sosial yang mandiri.
Kepentingan-kepentingan umum telah menjadi perhatian dalam setiap pelaksanaan
kegiatannya.
HAK DAN KEWAJIBAN PECINTA ALAM
Di negeri Indonesia, hak seseorang untuk
berkumpul / berorganisasi dilindungi oleh undang-undang. Asalkan tidak
mengadakan tindakan-tindakan yang mengancam keselamatan Bangsa dan Negara.
Sebagai suatu organisasi, PA layak mendapat tempat di
negeri ini. Karena melalui wadah OPA banyak potensi para kawula muda yang dapat
dimanfaatkan dan disalurkan. Tak dapat dipungkiri lagi, bahwa akhir-akhir ini
OPA menjadi idola dikalangan para kawula muda. Mereka sudah mulai bosan dengan
aktivitas-aktivitas di perkotaan . OPA menjadi alternatif yang dirasa tanpa
beban. Karena hanya dengan berkumpul sekitar 4-5 orang mereka dapat membentuk
klub-klub PA. Walaupun aktivitasnya hanya jalan-jalan, naik turun gunung. Juga
perijinan yang tak terlalu memusingkan untuk mereka yang menamakan dirinya PA.
Karena mereka berusaha untuk tetap bertahan hidup dimana pun mereka berada.
Semakin banyak tantangan semakin menarik bagi dirinya. Entah itu tantangan dari
alam atau dari umat manusia sendiri.
Apakah PA hanya sekedar begitu
?! Tidak juga rupanya, sesuai dengan beralihnya waktu,
nilai-nilai yang dimiliki oleh generasi muda ikut berubah. Mereka mulai
memilah-milah mana yang dapat dikatakan PA dan mana yang tidak. Aturan ini
memang tidak terlalu jelas,tetapi bagi diri mereka yang mengatakan benar-benar
PA akan memiliki nilai-nilai adeal tertentu karena PA sekarang tidaklah sama
dengan pendaki gunung, penyusur sungai, penerjun, pemanjat tebing, dan
lain-lain. “Seorang PA adalah Orang yang
benar-benar memiliki rasa cinta terhadap alam”. Suatu definisi yang sangat
simple tetapi sangat susah untuk dilaksanakan. Dia tidak dapat bertindak
sembarangan di alam bebas, terikat oleh aturan-aturan moral yang membatasi
ruang geraknya yang bertujuan untuk kelestarian alam.
Konsekuensinya, seorang PA haruslah mengetahui dasar-dasar
konservasi ( pelestarian ) alam. Sehingga dalam setiap kegiatannya, minimal
tidak merusak alam sekitar secara permanen. Dan harus mampu menjaga alam
sekitar dimanapun dia berada.
Kalau disimak lebih jauh lagi, sebenarnya sangat berat
tanggung jawab seseorang PA. Tak hanya sekedar nampang dengan peralatan
pendakian di terminal-terminal bus antar kota.
Maka haruslah disadari sejak dini bahwa tidak mudah untuk menyebut diri sendiri
seorang PA. Hanya orang lain yang dapat menilai apakah diri kita benar-benar
dapat dikatakan sebagai Pecinta Alam.
Tetapi di lain pihak, ada sebagian para pemuda yang
mencoba mencari pelampiasan diri di sepinya hutan belantara yang terkadang
tidak bersahabat, di dinginnya puncak-puncak gunung yang tinggi. Petualangan
inilah salah satunya alternative kegiatan yang menjadi mode di awal tahun 80-an
hingga sekarang.
SEJARAH TERBENTUKNYA ORGANISASI PECINTA ALAM
Berawal dari sekedar kesenangan untuk menikmati alam
semesta dalam suatu rangkaian perjalanan. Sekedar melepas kejenuhan dari
kebisingan-kebisingan di kota.
Atau merupakan upaya pelarian diri dari masalah-masalah yang menghampiri.
Di hutan, di gunung, mereka bertemu, bersahabat, dan berkomunikasi.
Dari sanalah cikal bakal terbentuknya klub-klub PA. Sama-sama mempunyai
kesenangan di alam bebas, senang berpetualang, maka timbul niatan untuk
membentuk suatu perkumpulan atau kelompok. Agar tidak dicap sebagai anak-anak
liar, tetapi merupakan suatu kumpulan orang-orang yang mampu dipertanggung
jawabkan.
Mereka memang orang-orang yang mempunyai idealisme.
Mereka dating kea lam sekedar menikmati dan menyaksikan kebesaran ALLAH SWT dan
bukan untuk hura-hura yang biasanya malah merusak alam.
Kebersamaan kawula muda ini didasarkan pada asas kebebasan,
kemandirian, dan kecintaan pada alam semesta. Mereka bergaul dengan alam maupun
antar sesamanya tanpa ikatan “Birokratis” dan unsur “Politis” tanpa suatu
aturan yang formal. Ynag ada hanyalah bergaul dan aturan main secara moral.
Seperti halnya harus saling menghormati sesama, tolong menolong, dan saling
menghargai. Kemandirian juga menjadi landasan yang paling utama, sehingga
kegiatan yang mereka lakukan tidak tergantung pada siapapun. Apabila ada dana,
kemauan, dan merasa sanggup untuk melaksanakan suatu kegiatan, maka tanpa
“upacara birokratis” kegiatan tersebut dapat terlaksana. Tetapi
Jika ada seseorang yang belum mengerti apa-apa tetapi
sudah menyebut dirinya Pecinta Alam maka dapat dipastikan bahwa orang tersebut
hanyalah Pecinta Dirinya Sendiri dan
bukan Pecinta Alam.yang belum tentu
sanggup untuk berbuat sesuatu yang berarti untuk kelestarian alam.
ORGANISASI PECINTA ALAM DI INDONESIA
Untuk tingkat nasional, forum pertemuan PA se-Indonesia
disebut GLADIAN NASIONAL yang telah 9 kali diadakan. Hasil optimal yang pernah
dicapai pada Gladian Nasional adalah ditetapkannya Kode Etik Pecinta Alam pada
Gladian Nasional IV di Ujung Pandang. Kalau untuk Mahasiswa Pecinta Alam
pertemuan berskala nasional disebut Temu Wicara dan Kenal Medan ( TWKM ) PA se-Indonesia yang sudah 2
kali diadakan. Kesemuanya ini merupakan paket dari Dikti cq Dirmawa Depdikbud.
Yang membahas mengenai eksistensi mahasiswa PA di Indonesia.
BENTUK KEGIATAN PECINTA ALAM :
- Prestasi : aktivitasnya dititik beratkan pada pencapaian prestasi tertentu dengan mengikuti berbagai lomba yang diadakan atau mengadakan kegiatan yang diluar aktivitas orang awam.
- Pendakian dan Pemanjatan : mengkhususkan diri pada kegiatan pendakian dan pemanjatan tebing-tebing cadas ( rock – climbing ), atau tracking ke gunung-gunung tinggi di berbagai belahan bumi ini.
- Bhakti Sosial : diadakan di desa-desa atau tempat-tempat yang membutuhkan kehadiran PA. Mengabdikan kemampuan / pengetahuan yang dimiliki untuk kesejahteraan orang banyak.
- Penelitian : biasanya dilakukan oleh OPA yang berada dilingkungan lembaga pendidikan untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
- Susur Pantai / Susur Sungai / Lintas Rimba : lebih condong untuk kegiatan berpetualang tetapi bias dimanfaatkan untuk penelitian.
- Penelusuran Gua ( Caving ) : Ada kehidupan lain dibawah tanah yang sangat berbeda dengan kondisi diluar dan mengundang hasrat untuk melihatnya serta menelusuri lebih dalam lagi.
Kesemuanya ini selalu dilandasi oleh rasa cinta terhadap ALLAH
SWT yang menciptakan alam semesta ini, serta rasa cinta antar sesama
umat manusia. Jangan heran jika kemandirian ini membuat mereka cenderung
mengadakan kegiatan demi memenuhi kepuasan diri sendiri.
Tetapi seiring dengan
perkembangan jaman, pada lima tahun terakhir ini OPA mulai membuka diri. Mereka
tidak hanya mementingkan pribadi masing-masing tetapi juga merancang berbagai
kegiatan yang dapat bermanfaat bagi diri sendri khususnya dan masyarakat luas
pada umumnya. Entah itu lewat Bhakti Sosial, berbagai macam lomba sosial,
maupun pendidikan informal yang mereka laksanakan untuk kalangan terbatas.
Bagaimanapun juga OPA kini telah berkembang kearah Organisasi Sosial yang
mandiri. Kepentingan-kepentingan umum telah menjadi perhatian dalam setiap
pelaksanaan kegiatannya.
SEPUTAR MAPATEKSI
05.34 |
MAPATEKSI UNDIP
(MAHASISWA PECINTA ALAM
TEKNIK SIPIL)
Organisasi MAPATEKSI UNDIP
MAPATEKSI berdiri pada tanggal 25
Juni 1977,kala itu masih di bawah naungan KMS(keluarga mahasiswa sipil)
undip.Seiring perkembangannya Mapateksi berstatus biro di Jurusan Sipil
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang. Merupakan Organisasi kegiatan
mahasiswa teknik sipil yang menampung dan bergerak di bidang minat cinta alam
Berbeda dengan UKM yang masih di
bawah himpunan mahasiswa sipil (HMS) Undip. Biro Mapateksi memiliki otonomi
sendiri sendiri dalam menjalankan organisasi dengan berkoordinasi dengan HMS.
Dalam kehidupannya, Mapateksi mempunyai perangkat kelengkapan organisasi
seperti Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD-ART),Pengurus ,Lambang
Organisasi,Bendera Organisasi dan Kelngkapan identitas
Pada masa – masa awal berdirinya
Mapateksi pada tahun-tahun awal ,prestasi mapateksi cukup membanggakan, sudah
banyak gunung yang di daki suatu ketika sekitar bulan Oktober 1983 terjadi
kecelakaan fatal dengan meninggalnya seorang anggota Mapateksi bernama Almarhum
WAHYONO E P di gunung merapi, dengan nama angkatan Ladexswa, sebagai peng
hormatan terakhir patok memoriamnya masih ada di gunung merapi di pasar bubrah.
Dalam mengatur dan menjalankan roda
kehidupan organisasi ,dibentuk suatu kepengurusan yang dipimpin oleh seorang
ketua dengan masa jabatan selama 1 tahun yang dipilih melalui Rapat
Permusyawaratan Anggota Mapateksi.
Lambang Mapateksi adalah Gigi Roda yang bermakna semangat
kerja keras ,pantang menyerah,dengan warna atas merah dan bagian bawah
putih.Gambar cahaya dan bayangan pangeran diponegoro
beserta keris pusaka yang bermakna keteladanan akan semangat kepahlawanan
pangeran Diponegoro dengan budaya yang senantiasa mengakar kuat
,kemudian huruf U-T-S-B menunjukkan mata angin
yang bermakna bahwa hidup selalu punya arah dan tujuan.
Bendera Mapateksi berbentuk persegi
panjang berwarna merah tua yang berarti berani
dalam memperjuangkan kebenaran,di tengah-tengah terdapat lambing Mapateksi
dibuat dalam warna hitam yang berarti kemantapan .Kelangkapan Identitas mapateksi berupa
jaket Lapangan berwarna oranye dengan badge mapateksi di atas lengan kanan
berwarna hitam-putih-merah dan didada kanan terdapat nama anggota,dada bagian
kiri terdapat nama angkatan beserta nomor anggotanya.Kelangkapan lainnya adalah
slayer berbentuk segitiga berwarna merah tua.
Kegiatan Mapateksi
Sebagai salah satu wahana kegiatan
bersifat intra kampus,Mapateksi berfungsi sebagai wadah untuk menampung dan
menyalurkan aspirasi dan minat mahasiswa teknik sipil undip di bidang Cinta
alam
Cinta alam yang dimaksud bukan hanya
perasaan cinta kepada alam saja.tapi jauh lebih dalam artinya yaitu dimana
seseorang dengan berbekal rasa cinta itu dapat menumbuhkan kepedulian untuk
selalu berupaya melestarikan alam dan lingkungannya.
Secara garis besar kegiatan
Mapateksi dapat dikelompokkan menjadi tiga,yaitu:
Kegiatan pendidikan
Titik
berat dari kegiatan ini berwujud suatu kegiatan yang berbobot pada pendidikan
dan pelatihan ilmu kepencinta alaman.Kegiatan ini terdiri dari teoritis dan
praktis yang bertujuan supaya setiap anggota Mapateksi lebih mantap dalam
melakukan aktivitas kapanpun dan dimanapun di berada
Jenis
kegiatan antara lain:
Mengadakan pendidikan dasar (Pendas) selama 6 bulan setiap tahunnya
Penyusunan buku-buku/diktat pendas
Mengadakan kegiatan outbond
Mengadakan diklat seperti Navigasi darat, Teknik Rock climbing,
Caving,pemetaan goa,dll
Kegiatan lapangan
Kegiatan
ini cenderung bersifat aplikasi ke medan / lapangan serta sebagai perwujudan
rasa cinta kepada alam
Jenis
kegiatan lapangan antara lain:
Melakukan Ekspedisi Pendakian gunung, Panjat tebing,Caving,Rafting
Dll
Mengadakan kegiatan konservasi linkungan seprti bersih gunung,Bersih
pantai,Reboisasi,Dll
Mengadakan Kegiatan Rekresasi dilam bebas seperti susur pantai,susur
goa,susur sungai,Lintas medan dll
Kegiatan Non lapangan
Kegiatan
ini dititik beratkan pada aktivitas diskusi mengenai permasalahan lingkungan
maupun pada pengembangan organisasi.Dalam perkembangannya kegiatan ini meliputi
:
Mengadakan rapat koordinasi pengurus mapateksi
Mengadakan hubungan luar seperti ikut dalam Forum pencinta alam
semarang dan LSM lingkungan
Menyelanggarakan kegiatan ceramah atau diskusi untuk menambah
pengetahuan
Mengadakan kegiatan bakti social seperti Donor darah dll
Keanggotaan Mapateksi
Setiap mahasiswa Teknik sipil Undip berhak menjadi
anggota mapateksi dengan ketentuan bahwa yang bersangkutan dinyatakan lulus
dalam pendidikan dasar(pendas) Mapateksi. Masa Keanggotaan mapateksi undip
tidak akan pernah berakhir atau dapat dikatakan seumur hidup,kecuali jika yang
bersangkutan telah meninggal dunia atau melanggar ketentuan-ketentuan yang
ditetapkan dalam anggaran dasar dan anggran rumah tangga (AD/ART) Mapateksi
Undip
Mengingat karena masa studi mahasiswa sipil 5 tahun
,sehingga setelah lulus kuliah akan mengkonsentrasikan pada dunia kerja.Namun
tidak menutup kemungkinan bagi anggota mapateksi yang telah menyelesaikan masa
studinya itu untuk tetap aktif dalam kegiatan mapa teksi. Dengan demikian
,keanggotaan Mapateksi dapat dikatagorikan:
Anggota biasa
Mahasiswa
Teknik Sipil yang dinyatakan lulus dalam pendidikan dasar mapateksi
Dewan tua
Anggota
mapateksi yang telah menjalani mas studi teknik Sipil Undip selama 4 tahun atau
anggota mapateksi yang telah lulus studi .Kategori ini berperan sebagi
penasihat
Dan sebagai layaknya di dalam suatu organisasi ,
setiap anggota mapateksi mempunyai kewajiban yang harus dilaksanakan dengan
penuh tanggung jawab dan menjunjung tinggi tiga point utama yaitu Loyalitas ,Dedikasi,Motivasi.
Dalam pengkaderan anggota.Mapateksi menggunakan suatu
system yang telah dibakukan dalam kepencinta-alaman yaitu dalam bentuk
pendidikan dasar(PENDAS) Mapateksi yang dilaksanakan selama 6 Bulan tiap
tahunnya
Tujuan Utama Pendas Mapateksi undip adalah
pendidikan,pelatihan,pembinaan dan pembentukan keseragaman sikap dan mental
bagi calon anggota yang nantinya sebagai penerus generasi Mapateksi dan sebagai
motor penggerak dalam upaya pelestarian alam.
Dalam pelaksaan pendas mapateksi itu sendiri terdapat
beberapa tahapan yang wajib ditempuh oleh calon anggota.Tahapan tersebut
sekaligus sebagai seleksi alamiah bagi mereka yang benar benar memenuhi syarat
.tahapan –tahapan tersebut adalah sebagi berikut:
Tahapa Rekruitment
Diadakan
dalam bentuk pembukaan pendaftaran dan perkenalan organisasi kepada mahasiswa
teknik sipil
Tahap pembinaan dan pembekalan
Diadakan
dalam bentuk pembekalan materi-teori dan praktek ilmu-ilmu kepencinta alamnan
seperti keorganisasian, mounteneering,navrat, sar,rockclimbing, caving, p3k,
survival, lingkungan hidup, jurnalistik,dll
Tahap lapangan
Melatih
ketrampilan calon anggota di alam dan bertujuan untuk mencapai standart fisik
dan mental
Tahap masa pengabdian
Merupakan
suatu bentuk kegiatan yang bersifat pengabdian dari seorang calon pencinta alam
kepada organisasi masyarakat dan alam tempat hidupnya
Tahap pelantikan Anggota
Merupakan
puncak acara Pendas Mapateksi ditandai dengan penyerahan jaket
Mapateksi,Slayer,kartu anggota dan sertfikat kelulusan yang dilaksanakan dengan
upacara pelantikan Anggota baru di puncak Gunung Ungaran 2050 Mdpl
1.ANGKATAN PERINTIS
2.ANGKATAN 2000 PACET
3.ANGKATAN 2001 FAJAR RIMBA
4.ANGKATAN 2002 TAPAK ARGA
5.ANGKATAN 2003 SURYA BUANA
6.ANGKATAN 2004 ARCA PADA
7.ANGKATAN 2005 JAGAD JENGGALA
8.ANGKATAN 2006 WANA PALAKA
9.ANGKATAN 2007 DUTA BUMANTARA
2.ANGKATAN 2000 PACET
3.ANGKATAN 2001 FAJAR RIMBA
4.ANGKATAN 2002 TAPAK ARGA
5.ANGKATAN 2003 SURYA BUANA
6.ANGKATAN 2004 ARCA PADA
7.ANGKATAN 2005 JAGAD JENGGALA
8.ANGKATAN 2006 WANA PALAKA
9.ANGKATAN 2007 DUTA BUMANTARA
10.ANGKATAN 2008 MAITRI ARGA
11.ANGKATAN 2009 EKA KULASENTANA
12.ANGKATAN 2010 PATRA ACHILENDRA
13.ANGKATAN 2011 SATRIA PANCASAKTI
Langganan:
Postingan (Atom)