Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

MARS MAPATEKSI

Bertumpuk – tumpuk seperti ikan teri
Beriring-iring seperti semut api
Demi menunjukkan rasa cinta kepada alam

Tenda tersebar bagai jamur yang mekar
Di padang luas penuh dengan ilalang
Demi mewujudkan rasa syukur ciptaan tuhan

Oh………mapateksi
Hanya teknik sipil punya mapateksi
Kami cinta…….kami bangga……………..
Mapateksi…….

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

ORGANISASI PECINTA ALAM



MENGENAL ORGANISASI PECINTA ALAM DI INDONESIA

PENDAHULUAN
Indonesia Negara yang berpenduduk sekitar 270 juta jiwa, sebagian besar terdiri dari Generasi Muda. Generasi yang memiliki kehendak untuk berkreasi, bergerak secara bebas menentukan sikapnya.
Di awal tahun 1970-an, ORBA mulai mencanangkan program pembangunan melalui tahapan Repelita. ORBA mensyaratkan kestabilan nasional sebagai faktor utama demi menunjang keberhasilan program pembangunannya. Sehingga aktivitas-aktivitas politik praktis, terpaksa diredam. Para kawula muda tidak diperkenankan bergerak secara radikal seperti unjuk rasa dan kampus yang awalnya merupakan motor penggerak aspirasi orang muda menjadi sepi.
Akibatnya terjadi kekosongan kegiatan untuk menyalurkan dinamika dalam kehidupan para generasi muda. Banyak yang melarikan diri pada penyalahgunaan obat-obat terlarang. Dan tak sedikit yang menghibur diri dengan hangar binger musik “cadas” di dischotique yang ada. Hal ini terjadi di kota-kota besar di Indonesia secara merata. Kesemuanya ini selalu dilandasi oleh rasa cinta terhadap ALLAH SWT yang menciptakan alam semesta ini, serta rasa cinta antar sesama umat manusia. Jangan heran jika kemandirian ini membuat mereka cenderung mengadakan kegiatan demi memenuhi kepuasan diri sendiri.
Tetapi seiring dengan perkembangan jaman, pada lima tahun terakhir ini OPA mulai membuka diri. Mereka tidak hanya mementingkan pribadi masing-masing tetapi juga merancang berbagai kegiatan yang dapat bermanfaat bagi diri sendri khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. Entah itu lewat Bhakti Sosial, berbagai macam lomba sosial, maupun pendidikan informal yang mereka laksanakan untuk kalangan terbatas. Bagaimanapun juga OPA kini telah berkembang kearah Organisasi Sosial yang mandiri. Kepentingan-kepentingan umum telah menjadi perhatian dalam setiap pelaksanaan kegiatannya.

HAK DAN KEWAJIBAN PECINTA ALAM
Di negeri Indonesia, hak seseorang untuk berkumpul / berorganisasi dilindungi oleh undang-undang. Asalkan tidak mengadakan tindakan-tindakan yang mengancam keselamatan Bangsa dan Negara.
Sebagai suatu organisasi, PA layak mendapat tempat di negeri ini. Karena melalui wadah OPA banyak potensi para kawula muda yang dapat dimanfaatkan dan disalurkan. Tak dapat dipungkiri lagi, bahwa akhir-akhir ini OPA menjadi idola dikalangan para kawula muda. Mereka sudah mulai bosan dengan aktivitas-aktivitas di perkotaan . OPA menjadi alternatif yang dirasa tanpa beban. Karena hanya dengan berkumpul sekitar 4-5 orang mereka dapat membentuk klub-klub PA. Walaupun aktivitasnya hanya jalan-jalan, naik turun gunung. Juga perijinan yang tak terlalu memusingkan untuk mereka yang menamakan dirinya PA. Karena mereka berusaha untuk tetap bertahan hidup dimana pun mereka berada. Semakin banyak tantangan semakin menarik bagi dirinya. Entah itu tantangan dari alam atau dari umat manusia sendiri.
Apakah PA hanya sekedar begitu ?! Tidak juga rupanya, sesuai dengan beralihnya waktu, nilai-nilai yang dimiliki oleh generasi muda ikut berubah. Mereka mulai memilah-milah mana yang dapat dikatakan PA dan mana yang tidak. Aturan ini memang tidak terlalu jelas,tetapi bagi diri mereka yang mengatakan benar-benar PA akan memiliki nilai-nilai adeal tertentu karena PA sekarang tidaklah sama dengan pendaki gunung, penyusur sungai, penerjun, pemanjat tebing, dan lain-lain. “Seorang PA adalah Orang yang benar-benar memiliki rasa cinta terhadap alam”. Suatu definisi yang sangat simple tetapi sangat susah untuk dilaksanakan. Dia tidak dapat bertindak sembarangan di alam bebas, terikat oleh aturan-aturan moral yang membatasi ruang geraknya yang bertujuan untuk kelestarian alam.
Konsekuensinya, seorang PA haruslah mengetahui dasar-dasar konservasi ( pelestarian ) alam. Sehingga dalam setiap kegiatannya, minimal tidak merusak alam sekitar secara permanen. Dan harus mampu menjaga alam sekitar dimanapun dia berada.
Kalau disimak lebih jauh lagi, sebenarnya sangat berat tanggung jawab seseorang PA. Tak hanya sekedar nampang dengan peralatan pendakian di terminal-terminal bus antar kota. Maka haruslah disadari sejak dini bahwa tidak mudah untuk menyebut diri sendiri seorang PA. Hanya orang lain yang dapat menilai apakah diri kita benar-benar dapat dikatakan sebagai Pecinta Alam.
Tetapi di lain pihak, ada sebagian para pemuda yang mencoba mencari pelampiasan diri di sepinya hutan belantara yang terkadang tidak bersahabat, di dinginnya puncak-puncak gunung yang tinggi. Petualangan inilah salah satunya alternative kegiatan yang menjadi mode di awal tahun 80-an hingga sekarang.

SEJARAH TERBENTUKNYA ORGANISASI PECINTA ALAM
Berawal dari sekedar kesenangan untuk menikmati alam semesta dalam suatu rangkaian perjalanan. Sekedar melepas kejenuhan dari kebisingan-kebisingan di kota. Atau merupakan upaya pelarian diri dari masalah-masalah yang menghampiri.
Di hutan, di gunung, mereka bertemu, bersahabat, dan berkomunikasi. Dari sanalah cikal bakal terbentuknya klub-klub PA. Sama-sama mempunyai kesenangan di alam bebas, senang berpetualang, maka timbul niatan untuk membentuk suatu perkumpulan atau kelompok. Agar tidak dicap sebagai anak-anak liar, tetapi merupakan suatu kumpulan orang-orang yang mampu dipertanggung jawabkan.
Mereka memang orang-orang yang mempunyai idealisme. Mereka dating kea lam sekedar menikmati dan menyaksikan kebesaran ALLAH SWT dan bukan untuk hura-hura yang biasanya malah merusak alam.
Kebersamaan kawula muda ini didasarkan pada asas kebebasan, kemandirian, dan kecintaan pada alam semesta. Mereka bergaul dengan alam maupun antar sesamanya tanpa ikatan “Birokratis” dan unsur “Politis” tanpa suatu aturan yang formal. Ynag ada hanyalah bergaul dan aturan main secara moral. Seperti halnya harus saling menghormati sesama, tolong menolong, dan saling menghargai. Kemandirian juga menjadi landasan yang paling utama, sehingga kegiatan yang mereka lakukan tidak tergantung pada siapapun. Apabila ada dana, kemauan, dan merasa sanggup untuk melaksanakan suatu kegiatan, maka tanpa “upacara birokratis” kegiatan tersebut dapat terlaksana. Tetapi
Jika ada seseorang yang belum mengerti apa-apa tetapi sudah menyebut dirinya Pecinta Alam maka dapat dipastikan bahwa orang tersebut hanyalah Pecinta Dirinya Sendiri dan bukan Pecinta Alam.yang belum tentu sanggup untuk berbuat sesuatu yang berarti untuk kelestarian alam.



ORGANISASI PECINTA ALAM DI INDONESIA
Untuk tingkat nasional, forum pertemuan PA se-Indonesia disebut GLADIAN NASIONAL yang telah 9 kali diadakan. Hasil optimal yang pernah dicapai pada Gladian Nasional adalah ditetapkannya Kode Etik Pecinta Alam pada Gladian Nasional IV di Ujung Pandang. Kalau untuk Mahasiswa Pecinta Alam pertemuan berskala nasional disebut Temu Wicara dan Kenal Medan ( TWKM ) PA se-Indonesia yang sudah 2 kali diadakan. Kesemuanya ini merupakan paket dari Dikti cq Dirmawa Depdikbud. Yang membahas mengenai eksistensi mahasiswa PA di Indonesia.

BENTUK KEGIATAN PECINTA ALAM :
  1. Prestasi : aktivitasnya dititik beratkan pada pencapaian prestasi tertentu dengan mengikuti berbagai lomba yang diadakan atau mengadakan kegiatan yang diluar aktivitas orang awam.
  2. Pendakian dan Pemanjatan : mengkhususkan diri pada kegiatan pendakian dan pemanjatan tebing-tebing cadas ( rock – climbing ), atau tracking ke gunung-gunung tinggi di berbagai belahan bumi ini.
  3. Bhakti Sosial : diadakan di desa-desa atau tempat-tempat yang membutuhkan kehadiran PA. Mengabdikan kemampuan / pengetahuan yang dimiliki untuk kesejahteraan orang banyak.
  4. Penelitian : biasanya dilakukan oleh OPA yang berada dilingkungan lembaga pendidikan untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
  5. Susur Pantai / Susur Sungai / Lintas Rimba : lebih condong untuk kegiatan berpetualang tetapi bias dimanfaatkan untuk penelitian.
  6. Penelusuran Gua ( Caving ) : Ada kehidupan lain dibawah tanah yang sangat berbeda dengan kondisi diluar dan mengundang hasrat untuk melihatnya serta menelusuri lebih dalam lagi.

Kesemuanya ini selalu dilandasi oleh rasa cinta terhadap ALLAH SWT yang menciptakan alam semesta ini, serta rasa cinta antar sesama umat manusia. Jangan heran jika kemandirian ini membuat mereka cenderung mengadakan kegiatan demi memenuhi kepuasan diri sendiri.
Tetapi seiring dengan perkembangan jaman, pada lima tahun terakhir ini OPA mulai membuka diri. Mereka tidak hanya mementingkan pribadi masing-masing tetapi juga merancang berbagai kegiatan yang dapat bermanfaat bagi diri sendri khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. Entah itu lewat Bhakti Sosial, berbagai macam lomba sosial, maupun pendidikan informal yang mereka laksanakan untuk kalangan terbatas. Bagaimanapun juga OPA kini telah berkembang kearah Organisasi Sosial yang mandiri. Kepentingan-kepentingan umum telah menjadi perhatian dalam setiap pelaksanaan kegiatannya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

SEPUTAR MAPATEKSI


MAPATEKSI UNDIP
(MAHASISWA PECINTA ALAM TEKNIK SIPIL)


Organisasi MAPATEKSI UNDIP

MAPATEKSI berdiri pada tanggal 25 Juni 1977,kala itu masih di bawah naungan KMS(keluarga mahasiswa sipil) undip.Seiring perkembangannya Mapateksi berstatus biro di Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang. Merupakan Organisasi kegiatan mahasiswa teknik sipil yang menampung dan bergerak di bidang minat cinta alam
Berbeda dengan UKM yang masih di bawah himpunan mahasiswa sipil (HMS) Undip. Biro Mapateksi memiliki otonomi sendiri sendiri dalam menjalankan organisasi dengan berkoordinasi dengan HMS. Dalam kehidupannya, Mapateksi mempunyai perangkat kelengkapan organisasi seperti Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD-ART),Pengurus ,Lambang Organisasi,Bendera Organisasi dan Kelngkapan identitas
Pada masa – masa awal berdirinya Mapateksi pada tahun-tahun awal ,prestasi mapateksi cukup membanggakan, sudah banyak gunung yang di daki suatu ketika sekitar bulan Oktober 1983 terjadi kecelakaan fatal dengan meninggalnya seorang anggota Mapateksi bernama Almarhum WAHYONO E P di gunung merapi, dengan nama angkatan Ladexswa, sebagai peng hormatan terakhir patok memoriamnya masih ada di gunung merapi di pasar bubrah.
Dalam mengatur dan menjalankan roda kehidupan organisasi ,dibentuk suatu kepengurusan yang dipimpin oleh seorang ketua dengan masa jabatan selama 1 tahun yang dipilih melalui Rapat Permusyawaratan Anggota Mapateksi.
Lambang Mapateksi adalah Gigi Roda yang bermakna semangat kerja keras ,pantang menyerah,dengan warna atas merah dan bagian bawah putih.Gambar cahaya dan bayangan pangeran diponegoro beserta keris pusaka yang bermakna keteladanan akan semangat kepahlawanan pangeran Diponegoro dengan budaya yang senantiasa mengakar kuat ,kemudian huruf U-T-S-B menunjukkan mata angin yang bermakna bahwa hidup selalu punya arah dan tujuan.
Bendera Mapateksi berbentuk persegi panjang berwarna merah tua yang berarti berani dalam memperjuangkan kebenaran,di tengah-tengah terdapat lambing Mapateksi dibuat dalam warna hitam yang berarti kemantapan .Kelangkapan Identitas mapateksi berupa jaket Lapangan berwarna oranye dengan badge mapateksi di atas lengan kanan berwarna hitam-putih-merah dan didada kanan terdapat nama anggota,dada bagian kiri terdapat nama angkatan beserta nomor anggotanya.Kelangkapan lainnya adalah slayer berbentuk segitiga berwarna merah tua. 

Kegiatan Mapateksi

Sebagai salah satu wahana kegiatan bersifat intra kampus,Mapateksi berfungsi sebagai wadah untuk menampung dan menyalurkan aspirasi dan minat mahasiswa teknik sipil undip di bidang Cinta alam
Cinta alam yang dimaksud bukan hanya perasaan cinta kepada alam saja.tapi jauh lebih dalam artinya yaitu dimana seseorang dengan berbekal rasa cinta itu dapat menumbuhkan kepedulian untuk selalu berupaya melestarikan alam dan lingkungannya.
Secara garis besar kegiatan Mapateksi dapat dikelompokkan menjadi tiga,yaitu:

Kegiatan pendidikan
Titik berat dari kegiatan ini berwujud suatu kegiatan yang berbobot pada pendidikan dan pelatihan ilmu kepencinta alaman.Kegiatan ini terdiri dari teoritis dan praktis yang bertujuan supaya setiap anggota Mapateksi lebih mantap dalam melakukan aktivitas kapanpun dan dimanapun di berada
Jenis kegiatan antara lain:
Mengadakan pendidikan dasar (Pendas) selama 6 bulan setiap tahunnya
Penyusunan buku-buku/diktat pendas
Mengadakan kegiatan outbond
Mengadakan diklat seperti Navigasi darat, Teknik Rock climbing, Caving,pemetaan goa,dll

Kegiatan lapangan
Kegiatan ini cenderung bersifat aplikasi ke medan / lapangan serta sebagai perwujudan rasa cinta kepada alam
Jenis kegiatan lapangan antara lain:
Melakukan Ekspedisi Pendakian gunung, Panjat tebing,Caving,Rafting Dll
Mengadakan kegiatan konservasi linkungan seprti bersih gunung,Bersih pantai,Reboisasi,Dll
Mengadakan Kegiatan Rekresasi dilam bebas seperti susur pantai,susur goa,susur sungai,Lintas medan dll

Kegiatan Non lapangan
Kegiatan ini dititik beratkan pada aktivitas diskusi mengenai permasalahan lingkungan maupun pada pengembangan organisasi.Dalam perkembangannya kegiatan ini meliputi :
Mengadakan rapat koordinasi pengurus mapateksi
Mengadakan hubungan luar seperti ikut dalam Forum pencinta alam semarang dan LSM lingkungan
Menyelanggarakan kegiatan ceramah atau diskusi untuk menambah pengetahuan
Mengadakan kegiatan bakti social seperti Donor darah dll

Keanggotaan Mapateksi
       Setiap mahasiswa Teknik sipil Undip berhak menjadi anggota mapateksi dengan ketentuan bahwa yang bersangkutan dinyatakan lulus dalam pendidikan dasar(pendas) Mapateksi. Masa Keanggotaan mapateksi undip tidak akan pernah berakhir atau dapat dikatakan seumur hidup,kecuali jika yang bersangkutan telah meninggal dunia atau melanggar ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam anggaran dasar dan anggran rumah tangga (AD/ART) Mapateksi Undip
       Mengingat karena masa studi mahasiswa sipil 5 tahun ,sehingga setelah lulus kuliah akan mengkonsentrasikan pada dunia kerja.Namun tidak menutup kemungkinan bagi anggota mapateksi yang telah menyelesaikan masa studinya itu untuk tetap aktif dalam kegiatan mapa teksi. Dengan demikian ,keanggotaan Mapateksi dapat dikatagorikan:
Anggota biasa
Mahasiswa Teknik Sipil yang dinyatakan lulus dalam pendidikan dasar mapateksi
Dewan tua
Anggota mapateksi yang telah menjalani mas studi teknik Sipil Undip selama 4 tahun atau anggota mapateksi yang telah lulus studi .Kategori ini berperan sebagi penasihat
          Dan sebagai layaknya di dalam suatu organisasi , setiap anggota mapateksi mempunyai kewajiban yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan menjunjung tinggi tiga point utama yaitu Loyalitas ,Dedikasi,Motivasi.
          Dalam pengkaderan anggota.Mapateksi menggunakan suatu system yang telah dibakukan dalam kepencinta-alaman yaitu dalam bentuk pendidikan dasar(PENDAS) Mapateksi yang dilaksanakan selama 6 Bulan tiap tahunnya
          Tujuan Utama Pendas Mapateksi undip adalah pendidikan,pelatihan,pembinaan dan pembentukan keseragaman sikap dan mental bagi calon anggota yang nantinya sebagai penerus generasi Mapateksi dan sebagai motor penggerak dalam upaya pelestarian alam.
Dalam pelaksaan pendas mapateksi itu sendiri terdapat beberapa tahapan yang wajib ditempuh oleh calon anggota.Tahapan tersebut sekaligus sebagai seleksi alamiah bagi mereka yang benar benar memenuhi syarat .tahapan –tahapan tersebut adalah sebagi berikut:

Tahapa Rekruitment
Diadakan dalam bentuk pembukaan pendaftaran dan perkenalan organisasi kepada mahasiswa teknik sipil

Tahap pembinaan dan pembekalan
Diadakan dalam bentuk pembekalan materi-teori dan praktek ilmu-ilmu kepencinta alamnan seperti keorganisasian, mounteneering,navrat, sar,rockclimbing, caving, p3k, survival, lingkungan hidup, jurnalistik,dll

Tahap lapangan
Melatih ketrampilan calon anggota di alam dan bertujuan untuk mencapai standart fisik dan mental

Tahap masa pengabdian
Merupakan suatu bentuk kegiatan yang bersifat pengabdian dari seorang calon pencinta alam kepada organisasi masyarakat dan alam tempat hidupnya

Tahap pelantikan Anggota
Merupakan puncak acara Pendas Mapateksi ditandai dengan penyerahan jaket Mapateksi,Slayer,kartu anggota dan sertfikat kelulusan yang dilaksanakan dengan upacara pelantikan Anggota baru di puncak Gunung Ungaran 2050 Mdpl

1.ANGKATAN PERINTIS                             
2.ANGKATAN 2000 PACET
3.ANGKATAN 2001 FAJAR RIMBA
4.ANGKATAN 2002 TAPAK ARGA
5.ANGKATAN 2003 SURYA BUANA
6.ANGKATAN 2004 ARCA PADA
7.ANGKATAN 2005 JAGAD JENGGALA
8.ANGKATAN 2006 WANA PALAKA
9.ANGKATAN 2007 DUTA BUMANTARA
10.ANGKATAN 2008 MAITRI ARGA
11.ANGKATAN 2009 EKA KULASENTANA
12.ANGKATAN 2010 PATRA ACHILENDRA
13.ANGKATAN 2011 SATRIA PANCASAKTI

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS