Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

ROCK CLIMBING



ROCKCLIMBING

Sekilas

Untuk menjadi pemanjat kamu enggak perlu otot yang kuat dan modal yang gede, yang terpenting adalah minat. Kemauan yang keras dan dedikasi yang tinggi bakal menjadikan kamu pemanjat yang hebat. Memanjat, seperti halnya merangkak dan berjalan, merupakan kegiatan alami yang dilakukan setiap orang sejak masa kecil
Olah raga "berimpak rendah" yang bisa ditekuni sampai usia lanjut
Menghabiskan banyak kalori perjam-nya hampir mendekati gulat dan beladiri, cocok untuk menjadikan badan tetap langsing
Tidak sepenuhnya mengandalkan otot tangan. Pemanjat profesional adalah pemanjat yang pandai dengan teknik penempatan kaki
Olah raga yang cocok buat orang yang suka problem solving/ pemecahan masalah artinya olah raga ini mengandalkan otak .
Bisa dibilang mahal untuk big wall climbing dan bisa juga dibilang terjangkau untuk bouldering
Enggak usah selalu dilakukan di tebing, dinding dan struktur bangunan buatan manusia juga bisa dipanjat.
Mau sukses dipanjat tebing kamu harus pantang menyerah Panjat Tebing bukanlah sekedar olah raga atau petualangan melainkan kombinasi dari keduanya Olah raga paling KEREN kata para penggemarnya
Pemanjat hebat adalah pemanjat yang menikmati panjat memanjat dengan sepenuh hati tanpa peduli apa kata orang. Dia selalu berusaha memperbaiki tehnik dan meningkatkan kekuatannya untuk bisa lebih menyatu dengan bebatuan. Selalu rindu akan kembali ke tebing dan batuan besar untuk manjat. Merasa kagum dan takjub saat melihat tebing-tebing baru yang membentang dan terasa ingin menyentuh juga merayapinya

Macam-macam panjat tebing

Bouldering
Buildering
Toproping
Lead Climbing
Sport Climbing
Traditional Climbing
Free Solo
Big Wall

Bouldering: dianggap sebagai bentuk murni dari olah raga panjat tebing yaitu memanjat problem/ rute pendek yang kebanyakan enggak terlalu tinggi (sekitar 3m) tanpa tali pengaman. Biasanya rutenya horisontal/ menyamping. Pengaman yang digunakan biasanya crash pad atau matras empuk supaya pada saat jatuh atau kaki medarat tidak sakit/ terluka
Buildering: Hampir sama dengan bouldering hanya saja arena pemanjatan bukannya tebing alam melainkan konstruksi buatan manuasia yang dibangun bukan untuk tujuan olah raga panjat tebing seperti gedung bertingkat, jembatan, tower, tiang dll.
Toproping:Pemanjatan dengan tali pengaman yang bisa diibaratkan dengan tali timba disumur. Ember dianggap sebagai pemanjat, penimba dianggap sebagai pembelay sedangkan katrol dianggap sebagai jangkar pengaman (anchor) yang berada di puncak tebing. Pada saat pemanjat mulai memanjat tali yang mengambang/terulur (slack) ditarik oleh pembelay sehingga jika pemanjat jatuh dia enggak akan jatuh ketanah melainkan menggantung seperti ember timba yang menggantung ditengah sumur. Setelah pemanjat sampai dipuncak, pembelay mengulurkan tali untuk menurunkan si pemanjat ke tanah.
Lead Climbing: ada dua macam yaitu Sport Climbing dan Traditional (Trad) Climbing. Berbeda dengan toproping dimana tali pengaman terikat ke pemanjat dan mengulur ke karabiner di puncak tebing dan kembali ke bawah terikat pada belayer, pada lead climbing tali tidak menjulur ke jangkar pengaman di puncak tebing melainkan dari belayer langsung ke pemanjat. Pada saat pemanjat mulai memanjat si belayer mengulurkan tali, kemudian pada interval ketinggian tertentu (misalnya setiap 3 meter) pemanjat terus memasang alat pengaman, jika dia jatuh maka belayer akan mengunci tali pengaman dan pemanjat akan menggantung pada tali yang mengulur keatas ke alat pengaman terakhir yang dia pasang. Perbedaan dari Sport dan Trad Climbing yaitu dari rute pemanjatan.
Pada Sport climbing rute yang dipanjat umumya di bolted artinya pada interval ketinggian tertentu ada besi berlubang (hanger) yang dipasang/ditempel (menggunakan mur dan juga kadang lem) pada dinding tebing. Pemanjat harus membawa beberapa quickdraws (sepasang karabiner yang diikat oleh sling/tali nylon kuat).Si pemanjat mengklip satu karabiner di quickdraw tsb pada bolt yang ada didinding tebing dan kemudian mengklip tali pengaman pada karabiner yang lain.
Sedangkan pada Trad Climbing, dinding tebing benar2 bersih dari bolts dan hangers, enggak ada pengaman buatan yang dipasang pada dinding. Biasanya dilakukan oleh dua orang. Si pemanjat harus membawa alat pengaman sendiri dan memasangnya pada saat memanjat. Ketika tali sudah hampir habis pemanjat pertama membuat stasiun belay untuk membelay pemanjat kedua. Pemanjat kedua yang sebelumnya membelay pemanjat pertama mulai memanjat tebing dan membersihkan (mengambil kembali) alat pengaman yang dipasang di dinding tebing oleh pemanjat pertama. Alat pengaman yang digunakan pada Trad Climbing ini bisa berupa friends/ cams, nuts, tricams, hexagon, bigbro dll. Peralatan ini mahal dan enggak bisa sedikit, kamu harus memiliki beberapa set yang terdiri dari berbagai ukuran untuk bisa memanjat rute dengan aman dan baik. Beberapa set ini kemudian biasa disebut RACK (baca: rak).
Free Solo: yaitu kategori panjat tebing yang dilakukan sendirian (tanpa partner) pada tebing tinggi tanpa tali pengaman. Alat yang dipakai hanya sepasang sepatu panjat tebing dengan kantong berisi kapur. Jenis pemanjatan ini hanya dilakukan oleh profesional yang sudah bergelut lama dengan tebing. Pemanjat free solo yang bijak biasanya hanya memanjat rute yang sudah ia kenal dengan baik dan ia panjat berkali2 dengan pengaman. Dia juga udah tau betul batas kemampuannya dan enggak pernah memanjat rute yang dianggapnya sulit. Kalaoupun ia mentok ditengah jalan ia berani mundur dengan balik turun ke bawah dan bukannya nekat nerusin pemanjatan ke puncak tebing. Dua free soloer yang sangat terkenal yaitu John Bachar (USA) dan Peter Croft (Canada).
Semua tipe pemanjatan diatas masuk kedalam golongan FREE CLIMBING artinya pada saat pemanjatan, pemanjat hanya menggunakan tangan dan kaki dan tebing panjat untuk naik keatas mencapai akhir rute panjat. Kamu enggak boleh menarik tali quickdraws, menginjak bolts, menggantung pada tali pada saat memanjat. Golongan kedua yaitu AID CLIMBING. Aid artinya alat, dalam golongan ini enggak peduli bagaimana caranya, dengan berbagai macam alat, bahkan tangga yang terbuat dari tali tambang, kamu bisa nyampe ke puncak. Yang termasuk dalam kategori ini yaitu:
Big Wall Climbing: Pemanjatan yang biasanya dilakukan berhari2 dengan melakukan kemping di tebing panjat. Para pemanjat membawa berbagai peralatan yang dapat mempermudah akses vertikal. Ini tipe panjat tebing yang paling banyak memerlukan alat, karena bukan saja alat panjat tetapi juga alat kemping dll.
Tiga jenis panjat lain yaitu Ice Climbing (memanjat es), Mixed Climbing (memanjat campuran tebing batu dan es) dan Mountaineering/ Alpine Climbing (memanjat gunung2 tinggi melewati gunung salju, glasier dan puncak-puncak bukit)
Yang saya belum tau pasti yaitu panjat pinang dan panjat pohon kelapa masuknya kategori apa????
Setiap pemanjat bisanya memulai karir panjat tebingnya dari bouldering, kemudian toproping untuk jangka waktu yang cukup sampai dia percaya diri untuk beranjak ke lead climbing. Ada kesan bahwa pemanjat belum benar2 melakukan panjat tebing kalo levelnya belum nyampe ke Lead Climbing. Benar atao enggak terserah kamu?
Tehnik Tangan dan Jari
Beberapa tehnik tangan yang sangat efektif buat manjat. Diambil dari berbagai sumber, hanya yang paling favorit adalah langsung dari sesama pemanjat karena selain lebih jelas dan bisa langsung dipraktekan biasanya tehnik yang didapat dari rekan pemanjat enggak terdapat di buku manapun. Latih lah tehnik2 dibawah ini sesering mungkin untuk menambah jurus-jurus gerak reflek di kamus engram kamu.

genggaman terbuka
(open grip)
gaston/ doube gaston
pelukan tangan
(hand wrap)
krimp
(crimping)
kantong jari
(pocket grip)
gantungan satu jari pada kantong
(monodoigt)
jepitan jempol
(thumb pinch)
tumpukan jempol untuk krimper
(thumb stack)
gapaian lurus
(straight on >>>reach up)
tangan kembar
(matching)
gapaian menyilang
(cross through)
gantungan dari bawah
(undercling/undercuts)
tarikan samping
(side pull)
cubit dan jepit
(pinching: thumb/ finger)
kampus/ manjat tanpa kaki
(campus)
kuncian siku
(lock off)
tempelan/ dorongan telapak tangan
(palming/ push down)
jari ditumpuk
(stacked finger)
cengkraman cincin
(ring grip)
genggaman vertikal
(vertical grip)
pegangan dengan kuku
(fingernail cling)
pelukan lengan
(forearm wrap)
pelukan jempol
(thumb wrap)
pelukan pergelangan tangan
(wrist wrap)
pelukan jari kelingking
(pinky wrap)
pertukaran/ gantian tangan
(switching hands)
jari merayap
(finger switch)


sloper
----------
kuncian pasak
(jamming) dan (camming)
kuncian tangan
(hand jams)
kuncian kepalan tangan
(fist jams)
palang tangan
(arm bar)
sayap ayam
(chicken wing)
tumpukan jari
(finger stack)
tumpukan tangan
(hand stack)
kuncian kupu-kupu
(butterfly jams)

Gerak, Gaya dan Tehnik memanjat
Bagi pemula yang belum pernah manjat tebing/ dinding sama sekali, akan terasa sangat canggung saat pertama kali manjat. Semua ini normal dan secara psikologis biasa-biasa saja. Saat inilah kamu berpikir tentang apa aja yang diperlukan untuk manjat seperti gimana menggapai satu pegangan, gimana mindahin pijakan kaki, gimana mentransfer berat badan tanpa terayun jatuh dll. Semua pemanjat mengalami hal ini. Seperti halnya ingatan, otot-otot kita juga perlu dilatih untuk mengingat gerakan-gerakan yang diperlukan untuk melakukan aktivitas tertentu. Contohnya saat belajar naik sepeda atau berenang, setelah tubuh hapal akan gerakan tersebut akan sangat mudah kita melakukannya lagi dilain kesempatan. Kemampuan mengingat akan gerak ini disebut engram. Kalo waktu belajar kamu melakukan gerakan yang salah dalam mengeksekusi tehnik tertentu maka untuk kedepannya akan lebih susah lagi untuk memperbaiki tehnik itu karena hapalan gerak yang salah harus di hapus dari otak kita dan kita harus mulai dari awal lagi untuk melatih tehnik tsb dengan benar. Itulah alasan kenapa latihan tehnik yang benar perlu dilakukan sedini mungkin.
Kenapa kita harus belajar tehnik? Soalnya untuk melatih kekuatan perlu waktu yang lama. Sebagian pemanjat punya anggapan bahwa "Tehnik cuma untuk orang yang lemah". Mereka adalah pemanjat-pemanjat yang latihan siang dan malam untuk meningkatkan kekuatan mereka khususnya otot tangan dan jari-jarinya biar hebat seperti baja dan bisa pull-up satu tangan atau bahkan satu jari. Kalo kita udah sering berlatih tehnik dan manjat secara teratur tanpa disadari kekuatan jari, tangan, otot perut dan daya tahan akan sangat meningkat. Kombinasi dari tehnik yang manjur dan kekuatan yang lumayan bakal bikin pemanjatan keliatan indah, mudah dan membuat penonton kagum. Tehnik dulu, kekuatan bakal nyusul dengan sendirinya.
Karena kita pemanjat pemula dan enggak bisa dibandingin dengan Chris Sharma atau Dave Graham, latihan tehnik sudah harus menjadi fokus kita untuk menjadi pemanjat yang lebih baik. Kelenturan tubuh menunjang sekali penguasaan tehnik. Kamu enggak perlu lentur banget kayak tukang akrobat dari China, asalkan tubuh kamu enggak kaku banget kamu bakal bisa belajar tehnik dengan memuaskan. Supaya tubuh enggak kaku, lakukan pemanasan dan kemudian kelenturan/ stretching. Kalo saya pribadi biasanya langsung melakukan pemanjatan traverse/ menyamping dengan tingkat kesulitan yang super mudah untuk pemanasan, sebelum dilanjutkan dengan rute panjang dan melelahkan.

Tehnik Dasar yang Umum

1. Pertahankan 3 titik kontak. 2 tangan dan 2 kaki total semuanya jadi 4 kontak. Waktu kamu manjat usahakan 1 kontak mencari pegangan atau pijakan dan 3 lainnya tetap menempel pada tebing. Dengan cara ini kamu enggak bakal cepet cape.

2. Usahakan tangan selalu lurus ( jangan membengkokan siku). Waktu meraih pegangan tangan setinggi apapun segera jatuhkan badan kamu dengan menekuk kedua lutut dan meluruskan tangan. Kalo kamu terus2an membengkokan siku waktu manjat dan mencengkram dengan keras dijamin tangan kamu cepet lemes. Dengan tangan lurus sebagian beban tubuh ditunjang oleh otot bahu dan dada jadinya lebih enteng.

3. Manjat dengan kaki dan bukan tangan
. Karena kaki lebih kuat maka sering2lah mendorong vertikal dengan kaki kamu bukannya menarik vertikal dengan tangan kamu.
Dalam penguasaan tehnik kita juga harus familiar dengan medan tempur. Jenis bebatuan tebing akan sangat menentukan tehnik apa yang kita perlukan agar bisa manjat kepuncak dengan mulus. Tebing dan bebatuanlah yang bakal mendikte kita dan memaksa kita untuk begini dan begitu. Proses inilah yang membuat pemanjat tebing dan seorang pelaku boulder (pemanjat batuan besar) bersahabat dengan alam. Makanya selain kita harus tau nama dari tehnik itu sendiri kita juga harus mengenal nama dari bentuk pegangan/ pijakan yang bakalan dipake.
Beberapa jenis pegangan tangan/ bentuk muka tebing
2 Jenis Pegangan yaitu pegangan tangan (handholds) dan pegangan jari (fingerholds).
Kendi atau Ember (Jug/ bucket): Ada yang menyebutnya Thank-God hold (Pegangan yang diberkahi Tuhan) yaitu bagian batuan yang menonjol dan pas banget buat gantungan telapak tangan yang dibengkokan seperti pengkait. Pegangan bentuk ini adalah idaman para pemanjat khususnya para pemula karena enggak bikin cape.. Yap, betul sekali! kalo udah dapet pegangan ini kamu bisa istirahat sambil minum kopi dan ngerokok.


Kendi atau Ember


Krimper (Crimper): Tonjolan horisontal tipis dimuka tebing yang hanya pas untuk penempatan ujung tepi jari. Tipe pegangan ini menjadi dambaan sebagian pemanjat yang udah latihan bertaun-taun dan selalu berusaha untuk "push their limit"/ mempraktekan kemampuan terbaiknya. Pegangan jenis ini kurang bersahabat dengan anatomy jari pemanjat baru. Kalo terlalu sering bisa bikin tendonitis (inflamasi/bengkak tendon) di jari. Luka tendon jari bisa sakit buanget dan menetap sampe 2 bulan lebih. Hati-hati latihan dengan pegangan yang satu ini.
Krimper


Tepi
(Edge): Hampir sama dengan krimper cuma permukaannya lebih luas jadinya lebih gampang untuk dipake ngegantung.

Kantong
(Pocket): Lubang-lubang di permukaan tebing. Kalo permukaan tebing banyak lobang-lobangnya dari berbagai macam ukuran pasti seru untuk dipanjat.

Tepi

Kantong
Sloper (Sloper): Satu jenis pegangan yang ditakuti dan sangat menantang yaitu permukaan pegangan tangan yang menonjol halus seperti kurva atau bukit tanpa ada fitur lainnya. Fitur (feature) yaitu lekukan atau benjolan kecil yang ada dimuka tebing.

Jepitan
(Pinch): Tonjolan, bisa besar atau kecil, dalam posisi vertikal. Kamu harus menjepitnya dengan jempol dan jari lainnya. Pegangan jepit ini perlu kekuatan jari/ tangan yang bagus.

Sloper

Jepit atau Cubit

Rekahan
(Crack): Nama yang menjelaskan dengan sendirinya. Rekahan yaitu belahan di permukaan tebing yang membentang mendatar ataupun vertikal.
Pembahasan tehnik ini yang khusus untuk face climbing terbagi menjadi tiga bagian:

1. Tehnik Tangan dan Jari

2. Tehnik Kaki
3. Tehnik Tubuh (bisa kombinasi dari tangan, kaki, dan badan)



Tali Kernmantel (Kernmantle)
Tali kernmantel yang dibuat pertama kali oleh EDELRID pada tahun 1951 yaitu tali khusus yang  dipakai tukang panjat dan tukang turun tebing. Tali ini, seperti namanya, terdiri dari dua bagian ; KERN (bahasa jerman yang artinya INTI) dan MANTLE (bahasa inggris kuno yang artinya SELUBUNG/LAPISAN LUAR).Bahan yang digunakan untuk membuat kernmantel biasannya : Nylon-6,6, Aramid,Polypropylene,HMPE.Dimana masing masing bahan membunyai sifat yang berbeda beda. Bagian inti memberikan kekuatan sekitar 70% dan bagian selubungnya yang juga tahan terhadap gesekan memberikan kekuatan sekitar 30%. Tali ini ter-amat sangat kuat yang bakal menjamin kamu tetap tergantung saat terjatuh, asalkan si pembelay dan sistemnya baik. Untuk memilih dan membeli tali kernmantel untuk manjat gunakan 3 aturan wajib berikut:
  1. Beli tali baru dan jangan pernah beli yang bekas meskipun dari teman dekat atau sodara sendiri. Ini masalah hidup atau mati bro!
  2. Gunakan tali kernmantel yang dinamik dan bukan yang statik. Tali panjat memanjat harus dinamik artinya tali tsb lentur dan meregang/ melar (stretch). Tali ini harus melar tujuannya untuk menahan impak pada tali tsb saat kamu jatuh. Kalo talinya enggak melar maka selain mudah putus tali itu juga bisa bikin tulang-tulangmu patah karena tubuhmu harus menempa hentakan keras. Tali statik hanya digunakan untuk turun tebing (rapeling) atau mengangkut peralatan dan suplai (hauling) pada aid climbing.
  3. Pastikan ukuran tali bakal kompatibel dengan belay device yang bakal kamu pake. Contoh Grigri memerlukan tali yang ukuran diameter terkecil 10 mm. .Kalo kamu pake tali kernmantel lebih kecil dari ukuran tsb maka grigri enggak bakalan berfungsi saat kamu
  4. HINDARI  TALI TERKENA AIR KENCING,OLI,MINYAK, ASAM, RACUN SERANGGA, TERPAPAR SINAR MATAHARI DALAM WAKTU LAMA HAL INI BISA MENYEBABKAN KERUSAKAN TALI,YANG MEMBAHAYAKAN NYAWA

TOPROPE dan serbaguna: Gunakan tali tunggal ukuran diameter 11 mm


SPORT CLIMBING
: Gunakan tali tunggal ukuran diameter 9.1 mm - 10.2 mm mencoba menghentikan pemanjat yang jatuh, dan kau bakal tau lah akibatnya.





Untuk lebih lengkapnya dalam memilih tali kernmantel kamu bisa memperhatikan juga detail berikut:
TIPE: Jumlah dan cara pemakaian tertentu. Ada 3 tipe yang dikenal dan untuk mengetahui tipe tali kamu tinggal melihat diujung tali dan akan terdapat simbol seperti dibawah ini:
·         SINGLE artinya tunggal yaitu tali yang cukup satu saja untuk digunakan memanjat.
·         DOUBLE artinya dobel atau dua tali. Tali dobel ini harus digunakan bersamaan dan masing-masing tali harus di klip ke dalam kuikdraw yang berbeda.
·         TWIN artinya kembar, dua tali yang sama persis seperti pada tali dobel hanya saja pada saat mengklip serupa dengan penggunaan pada tali tunggal. kedua tali tsb di klip ke dalam satu kuikdraw/ karabiner saja. Anggap kedua tali kembar itu sebagai tali tunggal saat mengklip.

DRY (kering) atau NON DRY (tidak kering). Nama lain untuk NON DRY yaitu STANDARD. Kebanyakan pemanjat sangat peduli akan kering atau enggaknya sebuah kernmantel. Kernmantel dry yaitu tali yang diberi perawatan zat anti air yang membuat tali tsb enggak gampang menyerap air. Tali yang menyerap air / non dry bakal lebih berat saat basah dan kekuatannya melemah. Untuk yang manjat alpine dan gunung bersalju tentu saja kernmantelnya harus yang dry kalo enggak talinya bakal basah dan beku jadi susah dikendalikan.. Lalu gimana dengan pemanjat di tanah air, apa perlu yang dry juga? Mengingat kondisi tropis yang lembab, lebih baik untuk memilih tali yang dry karena tali jenis dry bisa lebih tahan lama. Satu catatan yaitu perawatan zat anti air ini enggak permanen, kalo talinya udah sering dipake lama-kelamaan enggak bakalan DRY lagi dan harus dikasih perawatan baru (treatment).

PANJANG. Panjangnya tali disesuaikan dengan tingginya rute pemanjatan. Ukuran yang standar yaitu 50m, 60m dan ada juga yang 75m, 80m khususnya untuk Big Wall Climbing. Semakin panjang semakin berat pula dan susah dikelola. Panjang 60m paling banyak diminati para pemanjat. Saya mengenal seseorang yang pernah manjat rute baru (belum dikenal) yang dia temukan. Setelah sampe dipuncak dan sipembelay-nya menurunkannya, tiba-tiba tali ujung tali kernmantelnya meloncat keluar dari alat belay dan temanku itu jatuh dari ketinggian 15 meter. Untung dia enggak tewas dan hanya meremukan salah satu kakinya. Dari kejadian ini kita bisa tau betapa panjang tali bisa berpengaruh terhadap keselamatan. Tentu saja kamu juga jangan lupa untuk selalu mengikat simpul pengunci pada ujung kernmantel dan pelajari/ cari info tentang satu rute yang mau kamu panjat. Setelah sembuh dari kecelakaan, dia sampai sekarang masih manjat dengan hebat, seorang pemanjat 5.13 yang punya sponsor. Dia bernama Brian.


Jumlah Jatuh yang Tertahan (Falls held)
Daya Impak (Impact force)
Persentasi Selubung (sheath percentage)
Daya Regang Selubung (sheath slippage)
Kekebalan terhadap permukaan tajam (sharp edge resistance)
Elongasi Satatis (static elongation)
Elongasi Dinamis (dynamic elongation)

Penggunaan Simpul (knotability/ knot usability)

Perawatan Tali Kernmantel
-Cara mengecek
-Jangan meminjamkan tali kecuali orang/ temen tsb punya saham kepemilikan.
-Uncoiling
-Memotong bagian yang perlu
-Perlindungan terhadap tepi tajam
-Menghindari dan memperbaiki tali melintir; menggebuk tali seperti pecut sehingga membuat gelombang
-MENCUCINYA HARUS MENGUNAKAN AIR HANGAT DAN PENGERINGANNYA TIDAK BOLEH DI JEMUR DI BAWAH SINAR MATAHARI,DIANGIN-ANGINKAN SAJA,CUCILAH SEGERA BILA KOTOR BANGET, GA USAH NUNGGU MPE BERHARI-HARI NTAR SULIT DI BERSIHIN
-Penyimpanan
-Umur dan seringnya pemakaian
-Evaluasi dan pengecekan

Penggunaan Kernmantel
Pe tama-tama harus di flake out yang menjamin lancarnya penguluran tali.
Heaving
Cara menggulung tali untuk penyimpanan:

gulungan pemanjat (climbers coil)
gulungan kupu-kupu (butterfly's coil)
skein coil-hand and elbow
anyaman rantai (chain stitch)
cordolette rack:diplintir dan masukan dua loonya ke biner


Kapan Tali harus diganti dengan yang baru?
Kalo kamu seorang milyuner belilah tali baru setiap enam bulan sekali.
Penggantian tali tiap 2 tahun sekali adalah sangat ideal.
Kalo kamu kere (baca: hidup pas-pasan) dan manjatnya seminggu sekali doang beli tali baru setelah empat taun. Asalkan dirawat dengan baik dan sering diperiksa.
Seorang pensiunan pemanjat pernah bilang kernmantel yang keliatan baru 90%, mulus dan bersih buanget tapi umurnya udah lebih dari 7 taun. Apakah aku pake manjat??? Enggak lah yau, pokoknya inget aja kalo masalah tali itu masalah hidup atao mati, TITIK.


HARNEST
Harnes adalah alat sabuk pengaman yang diikatkan dipinggang dengan dua ikatan lainnya untuk bagian paha. Harnes digunakan sebagai penghubung yang kuat antara pemanjat dengan pembelay memalui tali kernmantel. Ada 3 macam harnes:
Harnes Duduk (Seat Harness)
Harnes standar yang paling umum digunakan oleh pemanjat tebing, selain simple dan nyaman harnes ini menyalurkan hentakan pada bagian tubuh yang kuat yaitu paha kaki pada saat kita terjatuh atau menggantung pada harnes.
Bagian-bagian Harnes
Sabuk Pinggang (Waist belt)
Pengikat Paha (Leg loop)
Tali melingkar untuk belay (Belay loop)
Tali melingkar untuk menggantung peralatan (Gear loop)
Pengunci logam (Buckles)
Cara mengikat harnes (tie-in)
Cara yang benar untuk mengikat tali kernmantel ke harnes yaitu dengan memasukan tali kedalam dua loop (baca: lup). Loop pertama berada dibagian tengah antara kedua paha dan loop kedua berada tepat dibagian sabuk pinggang didepan pusar.
Meskipun ada pemanjat yang mengikatkan tali kermantel ke belay loop cara ini enggak dianggap benar dan aman.

Harnes Dada (Chest Harness)
Umumnya digunakan pada situasi rescue atau pertolongan pertama dimana harnes dada dipakai oleh orang yang mendapatkan kecelakaan. Tujuan pemakaian harnes dada yaitu agar supaya si pemakai tetap berada dalam posisi tegak. Harnes dada enggak bisa dipakai sendirian dan biasanya dikombinasi dengan penggunaan harnes duduk. Penggunaan harnes dada enggak disarankan untuk panjat-memanjat khususnya sport karena dapat mengakibatkan hentakan keras di dada pada saat si pemanjat jatuh. Hentakan keras didada bukan hanya berbahaya pada organ di tubuh tetapi juga bisa bikin sulit bernafas.



Harnes Badan (Body Harness)
Harnes yang mengikat seluruh  bagian tubuh yang membuat pemakainya terhindar dari kemungkinan jungkir balik saat terjatuh. Anak kecil yang mau manjat biasanya juga pake harnes jenis ini karena tulang pinggang mereka yang belum tumbuh dan menonjol dikhawatirkan saat mengenakan harnes duduk bisa mudah terlepas dari pinggangnya. harnes badan ini bisa dibilang gabungan dari harnes duduk dan harnes dada menjadi satu.

Memilih Harnes
Untuk harnes duduk tinggal cari yang murah meriah tapi tetep lulus standar UIAA. Cari yang pas dan enak dipakai terutama kalo mau dipake untuk pemanjatan rute panjang.

Merawat harnes

Rawatlah harnes layaknya kamu merawat tali kernmantel. Usahakan tetap bersih dan hindari kontak dengan zat kimia seperti minyak. Seat harnes bisa bertahan sampe 3 tahun lebih dan kalo hanya untuk toprope bisa lebih lama karena enggak dipake jatuh tinggi terus2an.

Alat belay dan Rapel
Belaying merupakan satu bagian paling penting dari panjat memanjat dimana tanggung jawab seorang pembelay adalah menjamin keselamatan si pemanjat dari resiko jatuh. Apapun alat yang kamu pilih untuk belaying pastikan kamu tahu dan percaya diri akan penggunaan alat tersebut karena ini adalah masalah serius dude!
Berbagai alat untuk belay diperkenalkan dan akan terus dikembangkan seiring perkembangan olah raga Panjat Tebing demi kenyamanan dan jaminan keselamatan para pemanjat. Sikap dan pengetahuan si pembelay lebih penting ketimbang alat belay secanggih apapun.
Alat belay dari sudut pandang kepraktisan dalam menghentikan jatuhnya pemanjat terbagi dalam dua jenis yaitu manual dan otomatis.

Manual/ Reguler/ Pasif: Yaitu alat belay yang digunakan untuk menghentikan jatuhnya pemanjat dengan menarik dan menekan tali tambang pada posisi tertentu sehingga terjadi friksi atau tekanan jepit yang mengakibatkan mengeremnya tambang yang terulur.
Badan Kamu (Body Belay)
Alat belay yang paling pertama dan paling sederhana diperkenalkan yaitu tanpa alat sama sekali. Hanya dengan menggunakan kekuatan bagian tubuh, kontrol tangan dan pijakan kaki yang kukuh seseorang sudah dapat membelay. Zaman dahulu kala setiap pemanjat harus di training menahan jatuhnya beban berat dari ketinggian tertentu sebelum dia bisa memulai membelay. Training in sangat berat dan sulit bagi kebanyakan orang sehingga banyak orang yang berminat menjadi pemanjat harus mundur gara-gara enggak lulus metode belay ini.


Syukurlah cara ini udah enggak dipraktekkan lagi meskipun alangkah baiknya bagi para pemanjat mengetahui teori sistem body belay ini yang mungkin pada saat emergensi bisa dipraktekan.


HMS Karabiner dengan Munter Hitch
Salah satu alternatif lain yang dapat diterapkan pada kondisi emergensi yaitu dengan menggunakan HMS Karabiner dan simpul Munter hitch. HMS Karabiner yaitu jenis karabiner seperti terlihat digambar, berbentuk seperti buah PIR (terbalik). HMS karabiner ini lebih disukai yang berukuran besar. Jangan menggantikan karabiner ini dengan jenis karabiner lain karena enggak akan berfungsi sebagaimana mestinya (baca: berbahaya). Kelemahan metode ini yaitu memerlukan tenaga yang kuat untuk menghentikan uluran tali dan bakalan bikin tali melintir sehingga sukar untuk dikendalikan.


Jangan lupa mengunci karabinernya dan harus sering latihan sebelum ngebelay pemanjat beneran. Hati-hati!


Figure Eight


Perlu diperhatikan untuk alat yang satu ini bahwa kebanyakan alat ini dibuat dan dikhususkan untuk rapel. Sedangkan untuk belay penggunaan teknisnya berbeda dengan saat penggunaan untuk rapel. Masih ada pemanjat-pemanjat yang menggunakan setup rapel dengan figur eight untuk belay yang biasa disebut sport belay.

Sport belay ini sangat berbahaya karena enggak akan menghasilkan friksi yang cukup kuat yang dibutuhkan untuk menghentikan uluran tali pada saat pemanjat jatuh.












Tubular



Alat belay yang paling populer. Meskipun banyak desain dan nama yang bermacam-macam alat belay tubular pada dasarnya sama saja dalam metode pemakaiannya. Alat ini menjadi pilihan kebanyakan pemanjat karena harganya yang terjangkau, ringan, mudah dipelajari dan digunakan.

Bisa digunakan untuk satu tambang ataupun dobel dari berbagai ukuran diameter dan enggak bikin tali tambang melintir. Selain itu juga sangat efektif buat belay dan juga rapel. Pokoknya praktis!



Otomatis/Auto Locking: Yaitu alat belay yang akan terkunci dengan sendirinya pada saat pemanjat jatuh atau saat tali tambang terbebani. Fungsi alat ini serupa dengan sabuk pengaman yang biasa kita pakai saat berkendaraan dimana jika terjadi hentakan keras sabuk tersebut akan menahan dan menghentikan hentakan badan kita yang meloncat. Alat ini lebih mahal tapi sangat disarankan untuk digunakan oleh para pemula yang sudah mendapatkan pelatihan cara menggunakannya. Meskipun disebut alat belay pengunci otomatis semua alat ini bisa gagal dan enggak berfungsi. Kamu harus tetep menggunakannya dengan perhatian penuh. Karena alat ini dianggap tingkat tinggi maka sebagian orang bilang bukan untuk digunakan oleh pemula.

Petzl Grigri
Siapa sih yang enggak tau Grigri? Pasti bukan pemanjat. Alat belay otomatis yang menjadi standar di seluruh dunia. Alat belay Grigri dianggap termasuk dalam alat kategori advanced meskipun pada kenyataannya penggunaan grigri lebih praktis ketimbang alat belay tubular. Ingat ukuran kernmantel harus 10-11 mm. Kalo kamu beli grigri kamu juga harus beli tube atau figure eight soalnya grigri enggak bisa dipake rappell untuk dua tali kernmantel sekaligus.






Kantong Kapur dan
Bubuk Magnesium Carbonate (MgCO3)
Penggunaan kapur pada panjat memanjat diperkenalkan pertama kali oleh John Gill, pelopor bouldering di USA, yang juga seorang pesenam/ gymnast yang sudah biasa memakai kapur pada saat latihan dan training. Satu alat yang terjangkau dan menjadi keharusan bagi kebanyakan pemanjat. Apalagi mengingat cuaca ditanah air yang panas dan berkelembaban tinggi mengakibatkan keringat tak henti-hentinya mengucur disekujur tubuh. Penggunaan kapur bisa sangat membantu membuat telapak tangan tetap kering sehingga cengkraman dan genggaman lebih menggigit. Kapur ini akan sangat diperlukan sewaktu kamu bertempur dengan problem sloper (bundar menonjol dan lembut) dimana kelengketan seluruh bagian telapak tangan sangatlah diperlukan.

Biasa dipakai di pinggang bagian belakang, ada juga pemanjat yang memberikan tips untuk mengenakan dua kantong kapur untuk saat-saat tertentu.
Perintah dan Signal Memanjat
Agar pemanjatan berjalan dengan lancar dan selamat, komunikasi yang jelas antara si pemanjat dan si pembelay sangat diperlukan. Untuk itulah setiap pemanjat perlu mengetahui perintah dan signal memanjat yang sudah baku dan umum digunakan secara internasional. Perintah ini diucapkan atau diteriakkan dalam bahasa Inggris.
Karena komunikasi ini teramat sangat PENTING untuk dimengerti dan disepakati antar sesama pemanjat, saya masih belum tau dan bertanya-tanya, apakah sudah ada terjemahan bahasa Indonesia yang umum dan standar. Pentingnya penerjemahan ini disebabkan pemanjat yang harus selalu siap meneriakkan perintah dan pembelay yang siap merespon tanpa harus berpikir dua kali (menterjemahkannya dalam bahasa yang langsung dimengerti).
Barangkali ini cuma pengandaian konyol tapi cukup masuk diakal. Bayangkan saja pemanjat yang berteriak "ROCK!" dan pembelay baru yang berusaha menerjemahkannya kedalam bahasa sehari hari, bisa jadi yang masuk kedalam otaknya yaitu celana ROK yang biasa dipake oleh kaum cewek atau juga musik Rock. Kalo lambat dalam penerjemahan dan enggak cepat merespon pembelay bisa jadi udah tertimpa bebatuan yang jatuh.
Dalam dunia panjat tebing teriakan "ROCK!" oleh pemanjat artinya sesuatu jatuh dari atas tebing. Rock artinya batu, tapi dalam prakteknya teriakan ini berarti apa aja yang jatuh dari atas dan dapat mencelakai/ melukai orang yang ada dibawah tebing, apakah itu si pembelay atau orang yang berada disekitar. Sesuatu yang jatuh itu bisa batu, kerikil, karabiner, alat proteksi atau benda lainnya. Pada saat mendengar teiakan ini, pembelay (dan siapa saja yang berada didasar tebing) diharapkan untuk mencari perlindungan untuk keselamatan tanpa membahayakan si pemanjat.
PERSIAPAN
Setelah pemanjat mengikatkan tali ke harnesnya dengan simpul figure eight dan simpul pengunci dan pembelay memasang tali, alat belay keharnesnya lakukan pengecekan balik: Pemanjat mengecek si pembelay dan sebaliknya. Setelah itu lakukan pengecekan ulang! Kalo semua sistem udah yakin betul dipasang dengan benar dan pemanjatan akan segera dilakukan si pemanjat mengucapkan On belay! kepada si pembelay. Kemudian si Pembelay yang sudah siap dengan tali dan alat belaynya yang terpasang ke harnes menjawabnya dengan ucapan Belay on! Kata belay on ini bisa diartikan "saya siap untuk menyetop kalo kamu jatoh!" Selanjutnya pemanjat bilang Climbing! dan dijawab dengan Climb on!


Pemanjat

Arti

Pembelay

Arti











On belay!

Udah siap?

Belay on!

Belay siap!











Climbing!

Manjat sekarang!

Climb on!

Silahkan!











Slack!

Ulur tali!

Pembelay mengulurkan tali secukupnya.











Clipping!

Mau klip sekarang

Pembelay mengulurkan tali secukupnya.











Watch me!

Liat aku!/ Liat kesini! (Pemanjat dalam posisi sulit dan bakalan jatuh)

Pembelay bersiap sedia untuk mengunci tali yang bakal terulur saat pemanjat jatoh











Take! atau
Tension!

Kencangkan talinya! (jangan ada yang terulur)

Pembelay menarik tali yang terulur sampe tali lurus dan tegang











Falling!

Jatoh!

Pembelay menyetop jatuhnya pemanjat dengan kuncian alat belaynya.











Off belay!

Tolong lepas belay-nya!

Belay off!

Belay udah dilepas!











Lower me!

Turunin aku sekarang!

Lowering!

Mulai turun!











Taking in!

Talinya mau ditarik sekarang!

That's me!

Itu aku (yang kamu tarik)!










Di area pemanjatan yang populer dan banyak dikunjungi, sangat disarankan untuk saling meneriakan nama sipemanjat atau si pembelay. Tujuannya supaya enggak salah tangkap perintah dari pemanjat atau pembelay lain yang manjat bersebelahan dengan kita.
Beberapa kecelakaan dalam panjat tebing terjadi disebabkan miskomunikasi antara pemanjat dan pembelay. Sebagai contoh ada seorang pemanjat yang sedang timbal balik komunikasi dengan pembelaynya dan satu saat si pemanjat mengatakan " OKAY!" yang artinya "Baiklah, kalo begitu". Celakanya si pembelay salah mendengar dan diartikan "OFF BELAY!" (Lepaskan saya dari belay!). Tanpa konfirmasi ulang sipembelay melepas tali kermantel dan alat belay-nya. Kemudian "AAAAHHHHHHHH!" teriakan si pemanjat yang melayang jatuh dari puncak tebing.
Dari kisah nyata diatas kamu bisa menyimpulkan apalah artinya kenikmatan panjat pemanjat tanpa komunikasi yang jelas dan rasa percaya antara pemanjat dan pembelay. Teriakan "OKAY!" (baca: okey) terdengar mirip dengan "OFF BELAY!" (baca: of biley). Makanya lakukan pengulangan dan konfirmasi kalo kamu enggak jelas dan kurang pasti akan apa yang diucapkan oleh si pemanjat atau si pembelay





 



Simpul Pengikat Harnes
Ada 2 simpul yang paling populer untuk mengikat tali ke harness.
1. Simpul Figure Eight (Bentuk Angka Delapan)
Semua pemanjat tebing harus tau simpul ini dan barangkali hampir 90% pemanjat tebing didunia menggunakan simpul ini pada saat mereka memanjat. Kalo kamu manjat dengan pemanjat yang
enggak tau simpul ini, perlu dipertanyakan kamampuan pemanjat tsb (jangan manjat ama dia!).
Kelebihan:
- Simpul ini mudah untuk dipelajari dan mudah untuk dicek
- Simpul ini memiliki kekuatan 75-80 %. Jadi simpul Figure Eight ini lebih kuat dibandingkan simpul Bowline.
Kelemahan:
Kalo kamu sering jatuh dan menggantung pada simpul ini, setelah pemanjatan selesai maka simpul ini akan sangat erat dan susah dilepas. Ini bisa menjadi satu kelebihan kalo kamu memang masih terus memanjat dan ingin tetap terikat kuat dengan talinya. Satu cara melepas ikatan ini yaitu dengan memegang dua sisi angka delapan-nya masing2 dengan tangan kanan dan kiri kemudian goyang2kan kedua tangan tsb keatas dan kebawah berulang2 seperti saat kita mau mematahkan/membengkokkan sebatang tongkat. Dengan cara ini biasanya simpul figure eight akan menjadi lentur dan lebih mudah dilepas.
Penggunaan simpul Bowline untuk mengikat harnes sudah tidak dianjurkan meskipun simpul ini aman dan masih sering digunakan untuk pembuatan jangkar pengaman/ anchor.

2. Simpul Double Bowline

Kelebihan:
- Lebih mudah untuk dilepas/ diurai meskipun pemanjat jatuh berkali2 dan mempererat simpul tsb.
Kelemahan:
Belajar mengikat simpul ini enggak semudah mengikat simpul Figure Eight.
Tidak sekuat simpul Angka Delapan
Kekuatan 70-75%.
Agak sulit untuk mengecek benar tidaknya ikatan pada simpul ini. Sering2 di cek terutama bagi mereka yang baru belajar mengikat simpul ini.
Usahakan selalu mengikat kedua simpul ini langsung ke lubang ikatan harness dan jangan menyambung simpul ditambang tsb ke harness menggunakan karabiner. Bagaimanapun juga karabiner bisa gagal dan tidak berfungsi, apakah karena rusak atau kita lupa menguncinya.
Ingat! Setiap kali mengikat simpul sisihkan tali ekor yang cukup panjang dan ikatlah simpul pengunci seperti simpul nelayan (fisherman's knot) atau paling tidak overhand knot. (simpul nelayan lebih disukai karena lebih kuat dan tidak mudah lepas).





Ada beberapa pengaman yang digunakan untuk meletakkan pengaman dalam panjat tebing  seperti halnya dalan caving :
1.      Pengaman alami (Natural Anchor) hampir linear dengan yang dibahas di Caving
2.      Pengaman Piton

3.Bolts hanger: pengaman ini dengan cara dib or di tebing, Pengaman ini sering digunakan dalam pemanjatan  modern.
 



GAMBAR TEKNIK PEMANJATAN  SPORT ROCK CLIMBING
-          Spotter mengamankan dan bersiap utk mengankan hingga pengaman pertama di pasang


-          Hati hatilah damam membelay, selalu liat sang pemanjat
-          Buatlah back up pengaman pada blayer bila : perbedaan berat badan, Belay di bawah roof



-          Pilihlah panjang quickdraw yang tepat
-          Perpanjang pengaman Anchor dengan sling bila perlu

-         Cara clipping tali kernmantel pada quickdraw
-         Jangan biarkan tali di selakangan
 
-         Menurunkan leader




GAMBAR TEKNIK PEMANJATAN  AID CLIMBING
-         Pemanjatan oleh leader


-         Teknik ascending pada tali oleh pemanjat selanjutnya
-         Teknik Hauling

TEKNIK-TEKNIK PENYELAMATAN KORBAN

-         Menurunkan korban






























-         Menaikkan korban

-         TYROLEAN rescue ( Vertikal-Horizontal)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar